Rechercher dans ce blog

Sunday, May 21, 2023

Cara Biar Gak Boncos 65% di Saham Kayak Inara Istri Virgoun - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Istri musisi Virgoun, Inara Rusli, menjadi perbincangan di media dan para pelaku pasar seiring pengakuannya mengenai investasi saham baru-baru ini. Salah satu yang menjadi sorotan adalah kerugiannya yang besar hingga 65% di salah satu saham.

Awalnya, ibunda Virgoun, Eva Manurung, menuduh Inara terlibat dalam judi saham. Kemudian, Inara pun memberikan tanggapan mengenai hal tersebut.

"@mommy_starla apa kau bilang tabayyun? Uang 200 juta kau kemanain Ina? Kau main saham hilang uang 200 juta. Di mana itu kau judikan, di saham kan?" tulis Eva Manurung dalam komentar di media sosial, seperti dikutip dari detikcom.

Sementara itu, Inara segera memberikan respons bahwa pembelian saham bukanlah bentuk judi karena Inara membelinya melalui aplikasi perdagangan dari perusahaan sekuritas yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Inara juga menjelaskan hal-hal terkait risiko investasi saham seperti floating loss, serta memberikan bukti keuntungan, dan dia juga mengungkapkan bahwa dia pernah menghadiri rapat pemegang saham dari perusahaan yang dia pegang sahamnya. Semua klarifikasi tersebut dilakukan oleh Inara melalui unggahan Story di akun Instagram-nya.

"Nih sebagian profit yang didapat (tahun) 2022 kemarin. Nggak banyak sih, ya harap maklum namanya juga perdana, masih pemula. Ada salah-salah perhitungan karena memang kemarin tiba-tiba IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) anjlok," ungkap Inara Rusli sambil memperlihatkan data untung dan rugi yang dia dapatkan.

"Ya mau cuan gede dan instan cuma pesugihan sama prostitusi. Itu juga pasti ada resiko," tulis Inara lagi di bagian paling bawah postingannya.

Dalam tangkapan layar yang dibagikan oleh Inara melalui fitur story di akun Instagram miliknya @mommy_starla, terlihat bahwa Inara mencatat keuntungan dari saham-saham seperti PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI), perusahaan budidaya ayam ras pedaging, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada periode Oktober 2022.

Jika GOTO dikenal sebagai saham big cap dengan kapitalisasi pasar (market cap) sebesar Rp136 triliun, DEWI hanya memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp648 miliar atau termasuk dalam kategori small cap.

Inara juga mencatat kepemilikan saham di perusahaan small cap lainnya, yaitu PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE), perusahaan kelapa sawit yang dimiliki oleh Asep Sulaeman Sabanda alias Sultan Subang. IPPE memiliki market cap Rp230 miliar.

"Ini pemberitahuan langsung dari perusahaan, ada rapat pemegang saham," tulis Inara dalam cerita Instagram, sambil memperlihatkan tangkapan layar undangan elektronik untuk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan diadakan pada tanggal 26 Mei 2023.

Dalam tangkapan layar aplikasi saham online, Inara menunjukkan adanya unrealized loss (kerugian yang belum direalisasikan) yang cukup besar di saham IPPE, mencapai 65,15%. Namun, nilai pembelian saham IPPE yang dimiliki olehnya tidak ditampilkan.

Harga saham IPPE sendiri sudah tidak bergerak alias nyender di level Rp50/saham sejak awal Maret 2023 sehingga kalaupun sang istri Virgoun ini ingin menjual sahamnya dan merealisasikan kerugian hal tersebut tidak bisa dilakukan karena tidak ada pembeli di saham ini.

Saham IPPE memang sempat disoroti bursa dan menjadi perbincangan investor akibat volatilitas yang tinggi tersebut di awal tahun ini.

Dengan penurunan sebesar itu, Inara harus menunggu saham IPPE kembali keluar dari level gocap dan bisa mencatatkan kenaikan 187% agar balik modal.

Menghindari Boncos Gede

Seperti aset investasi lainnya, saham juga memiliki risiko bagi para investor. Bahkan, bisa dibilang risiko (selain potensi keuntungan) investasi saham cenderung lebih besar dibandingkan aset lainnya.

Dalam soal, risiko investasi saham yang cukup dikenal adalah capital loss atau penurunan nilai investasi yang disebabkan karena turunnya harga saham di pasaran. Ini belum menyebut risiko lain yang harus diwaspadai, seperti risiko likuiditas, force delisting, dan lain-lain.

Untuk meminimalisir potensi kerugian dalam berinvestasi saham, setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan investor.

1. Hati-Hati dengan Saham Gorengan

Saham-saham yang berfluktuasi tinggi, atau secara informal disebut saham gorengan, seringkali mengalami kenaikan dan penurunan harga yang cukup ekstrem dalam waktu satu atau dua bulan.

Untuk mengidentifikasi saham gorengan, Anda dapat melihat volume transaksi saham yang terkait.

Umumnya, volume transaksi saham yang termasuk dalam kategori gorengan tidak terlalu tinggi, tetapi tiba-tiba pada suatu hari terjadi lonjakan harga yang signifikan karena adanya akumulasi oleh para pelaku pasar.

Pergerakan harga saham tersebut tidak selalu didorong oleh sentimen positif yang muncul di media.

Saham-saham gorengan juga umumnya berasal dari perusahaan yang tidak memiliki dasar fundamental yang kuat.

Oleh karena itu, sebagai investor saham, penting bagi Anda untuk memahami analisis fundamental yang sangat berperan dalam kelancaran investasi Anda

2. Disiplin stop loss

Stop loss pada dasarnya adalah salah satu metode manajemen risiko dalam investasi, baik itu dalam saham, reksa dana, atau instrumen lainnya. Pada intinya, stop loss, yang dapat diartikan sebagai penjualan dengan kerugian, bertujuan untuk meminimalkan kerugian yang lebih besar.

Dalam investasi, penggunaan stop loss dilakukan ketika Anda sebagai investor sudah tidak lagi yakin dengan keputusan investasi yang telah Anda buat terhadap suatu perusahaan tertentu. Misalnya, karena munculnya peraturan pemerintah yang berpotensi merugikan saham perusahaan tersebut dalam jangka panjang, atau alasan lainnya.

Daripada membiarkan kerugian Anda semakin bertambah besar pada satu saham tersebut, lebih baik untuk menjual dengan kerugian dan mengalihkan modal Anda ke saham yang memiliki prospek yang lebih baik.

3. Alokasi dan Diversifikasi aset investasi

Menaruh seluruh modal investasi pada saham sah-sah saja dilakukan, tetapi apakah Anda sudah siap dengan risikonya?

Meskipun keduanya melibatkan penyebaran modal investasi, alokasi aset dan diversifikasi memiliki perbedaan.

Alokasi aset berarti membagi modal investasi ke berbagai kelas aset yang berbeda, seperti saham, obligasi, instrumen pasar uang, atau aset riil.

Sementara itu, diversifikasi berarti membagi modal investasi dalam satu kelas aset yang sama. Misalnya, jika Anda memilih saham, Anda dapat menyebar modal investasi Anda pada saham sektor perbankan, pertambangan, barang konsumsi, dan sektor lainnya.

Tujuan dari alokasi aset dan diversifikasi sebenarnya adalah untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan hasil investasi yang Anda dapatkan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Video: Gara-Gara Elon Musk, Saham Tesla Ambruk 12%


(RCI/RCI)

Adblock test (Why?)


Cara Biar Gak Boncos 65% di Saham Kayak Inara Istri Virgoun - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Momen Pernikahan Kelima Andika Kangen Band - 20Detik

[unable to retrieve full-text content] Momen Pernikahan Kelima Andika Kangen Band    20Detik Selamat! Andika Kangen Band Resmi Nikah Keli...